PERTAMBANGAN di Jalan Parikesit II, Kelurahan Rawa Makmur, RT 43, Kecamatan Palaran, rupanya bukan hal baru. Bahkan, pemerintah kota sudah pernah melakukan penindakan lantaran aksi ilegal tersebut. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda pun bakal melakukan pengecekan kembali.

Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLH Samarinda Aldila Rahmi Zahara menyebut, pihaknya turut menerima informasi terkait keributan yang terjadi di Palaran pekan kemarin. Namun, dia tak bisa berkomentar banyak karena belum tahu secara detail. "Nanti kami akan cek ke sana (RT 43) dulu," ungkap perempuan berjilbab tersebut, kemarin (23/11). Dia menjelaskan, sebelumnya mereka sudah pernah turun ke wilayah Rawa Makmur langsung. Melakukan pengecekan terkait adanya kegiatan pertambangan, tindakan tegas dengan cara menutup. "Ya kami turun dan kami tutup. Tapi seiring waktu, kami tidak tahu jika ada kegiatan lagi di sana," imbuhnya.

Perempuan yang karib disapa Dila itu bercerita, alasan mengambil tindakan tegas lantaran terjadi banjir lumpur di Kelurahan Rawa Makmur di kawasan yang dimaksud. DLH Samarinda mengarahkan untuk membuat tanggul dan parit pengarah. Agar banjir tidak berdampak lebih parah ke permukiman dan lingkungan warga.

"Ada beberapa titik (tambang) di sana. Jadi kami tidak tahu titik mana yang diributkan (pekan lalu). Kalau tidak salah ada tiga atau empat titik galian tambang di sana. Titiknya berbeda-beda, ada yang baru mau buka, dan ada yang sudah selesai digali. Dan itu memang satu RT," tegasnya.

Di sisi lain, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena menerangkan, mereka sudah berkoordinasi dengan Polsek Palaran. Proses penindakan sedang dilakukan aparat penegak hukum (APH). "Anggota sedang bekerja di lapangan, melihat lokasi yang dikupas. Termasuk mengumpulkan bahan keterangan dari saksi-saksi," tegasnya.

Dia memastikan semua yang terlibat akan diperiksa untuk dimintai keterangan. Sehingga nantinya lebih terang dan jelas. "Semua diperiksa, ketua RT-nya juga, termasuk Rohim yang dicurigai akan kami dalami," tegas polisi berpangkat melati satu tersebut. (dra/k8)

ASEP SAIFI ARIFIAN@asepsaifi