TOKYO – Rencana pemakaman mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe memakan korban. Salah seorang warga Jepang berbuat nekat untuk menunjukkan penolakan. Dia membakar dirinya sendiri di dekat kantor PM di Tokyo.

Pria yang berusia sekitar 70 tahun itu langsung dilarikan ke rumah sakit. Polisi yang membantu memadamkan api ikut terluka dalam insiden tersebut.

Pihak kepolisian menolak berkomentar terkait dengan insiden tersebut. Juru Bicara Pemerintah Jepang Hirokazu Matsuno mengakui bahwa ada pria yang membakar diri di perempatan dekat kantor kabinet sekitar pukul 07.00. Namun, dia tidak menjelaskan alasan tindakan tersebut. ’’Detail insiden itu masih diselidiki polisi,’’ ujarnya seperti dikutip Agence France-Presse.

Namun, versi TV Asahi, pelaku mengaku menentang upacara pemakaman Abe. Kantor berita Jiji bahkan menemukan catatan di dekat pelaku pembakaran diri yang menunjukkan penolakan terhadap pemakaman Abe.

Abe dibunuh dengan senjata rakitan pada 8 Juli lalu, saat menggelar kampanye di Nara. Rencananya, digelar upacara pemakaman kenegaraan untuk menghormati PM terlama di Jepang tersebut. Acara itu akan digelar di Budokan, Tokyo, pada Selasa (27/9). Dia diperkirakan menghabiskan JPY 1,7 miliar atau setara dengan Rp 177,3 miliar. Ratusan pejabat dari Jepang dan luar negeri dijadwalkan hadir. Beberapa di antaranya adalah Wakil Presiden AS Kamala Harris dan PM Australia Anthony Albanese.

Pemakaman kenegaraan bukan hal yang biasa dilakukan di Jepang. Berdasar hasil survei terbaru, lebih dari separo penduduk menolak uang hasil pajak yang dibuat untuk membayar pemakaman Abe. Partai Demokrat Konstitusional bahkan menyatakan bahwa semua anggota dewan dari partai mereka akan melakukan boikot. Mereka tidak akan hadir dalam upacara pemakaman itu.

PM Jepang Fumio Kishida di lain pihak justru mendukung acara tersebut. Menurut dia, masa jabatan Abe yang terlama di Jepang dan posisinya di dunia internasional membuatnya layak dimakamkan secara kenegaraan. (sha/c12/bay)