TENGGARONG - Sinergisitas antar Kodim 0906/KKR dam Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam membangkitkan sektor pertanian daerah terus berlanjut. Setelah kesuksesan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-114 di Desa Panca Jaya, Kecamatan Muara Kaman bulan lalu. Mewujudkan impian Kukar sebagai lumbung pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan diteruskan pada program Karya Bhakti.
Dengan melanjutkan kesukseksan TMMD dalam pembangunan pertanian berbasis kawasan. Program Karya Bhakti akan fokus pada pembangunan infrastruktur pertanian seperti 16 gorong-gorong irigasi, 22 jembatan, embung dan membuka jalan usaha tani sepanjang 9 Km. Dan sesuai dengan rencana lima kawasan strategis pertanian di Kukar, Karya Bhakti akan mengawalinya di lima desa Kecamatan Muara Kaman dan Sebulu.
Bupati Kukar, Edi Damansyah sampaikan bahwa Pemerintah Daerah konsen dan komitmen terhadap sektor pertanian daerah. Pemkab Kukar telah menggelontorkan dana sekitar Rp 4,9 Miliar dari APBD-P untuk mensukseskan Karya Bhakti ini. Targetnya sendiri adalah membuat lahan pertanian seluas 1.400 hektare menjadi sawah irigasi.
"Semoga Karya Bhakti ini memberikan solusi bagi persoalan petani di Kukar selama ini bisa teratasi dengan pekerjaan kita menyambungkan irigasi pada kawasan tersebut," harap Edi.
Sementara itu Komandan Kodim Kukar, Letkol Inf Jeffry Satria menjelaskan program berkelanjutan ini direncanakan untuk menghubungkan sektor tani Sebulu dan Muara Kaman dengan lahan seluas 1.400 hektare. Dengan konsep pertanian terintegritas, nantinya akan ada peternakan, perikanan yang membuat produktivitas lahan tidak hanya menghasilkan pangan saja, tapi juga ternak dan pupuk.
"Nanti di wilayah ini akan menjadi role model. Kita akan coba menangkat derajat petani yang selama ini mungkin terpecah-pecah kita jadikan satu kawasan. Harapannya hasilnya meningkat, secara skala ekonomi juga meningkat. Sudah berhasil disini, dan konsep ini nanti akan kita terapkan di tempat lain untuk mendukung cita-cita di Kukar sebagai lumbung pangan Kaltim," tegas Jeffry.
Disampaikan juga oleh Jeffry, lima desa yang terdampak program Karya Bhakti ini adalah Desa Panca Jaya, Sukajadi, Cipari Makmur, Manunggal Daya dan Mekar Jaya. Dirinya juga menyebut tiap kawasan tersebut memiliki masalah yang sama, yakni petani ingin membuka lahan namun terhambat akibat tidak adanya jalan usaha tani.
Jeffry memastikan program ini tidak hanya berhenti pada pembangunan, namun berkelanjutan. Dengan melibatkan ekonomi kreatif dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), nantinya tiap petani atau kelompok tani pada wilayah tersebut akan memiliki wadah untuk pemasaran maupun distribusi berada dalam satu pintu secara terpadu.
"Harapannya kita meningkatkan skala produksi tentunya juga untuk urusan hasil ini bisa memberikan manfaat lebih kepada petani tidak hanya seorangan. Tapi diatur melalui BUMDes, karena hasilnya diharapkan kembali ke masyarakat desa," jelasnya.
Program Karya Bhakti nantinya akan melibatkan 100 personil TNI AD dengan masa kerja selama 60 hari. Pelaksanaannya sendiri diperkirakan akan berjalan setelah 5 Oktober, setelah urusan administrasi, persiapan tenaga kerja, material dan pematangan pelaksanaan pekerjaan. (moe)