Samarinda- Kebakaran terjadi di Jalan AM Sangaji (eks Jalan Belibis), tepatnya di RT 11 Gang 19 dan 17, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang (1/9), sekitar pukul 21.45 Wita. Kebakaran menghanguskan 22 bangunan, menyebabkan 126 jiwa dari 40 KK kehilangan tempat tinggal. 

Merespon kesulitan masyarakat, DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan bantuan bagi warga korban kebakaran, berupa pendirian dapur umum. Hal ini menurut Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim, Irwan, sesuai instruksi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk selalu membantu rakyat. "Seseuai arahan ketum AHY, kader Demokrat selalu siap membantu rakyat yang sedang kesulitan," kata Irwan.

Sementara itu, dijelaskan Kepala Badan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Daerah (BPPMD) DPD Partai Demokrat Kaltim Bawon Islamiyah, pendirian dapur umum ini adalah respon cepat Partai Demokrat atas kondisi masyarakat korban kebakaran. 

"Kejadian kebakaran itu kan Kamis malam, kami sudah lakukan persiapan dirikan dapur itu Jumat pagi. Jadi, setelah salat Jumat dapur umum sudah berdiri," ungkapnya, Minggu (4/9/2022). 

Memasuki hari ketiga, Bawon Islamiyah menyebutkan, ratusan porsi makanan telah mereka hidangkan untuk para korban kebakaran. "Dari informasi pak RT ada 163 jiwa yang terdampak, kami masak untuk 200 porsi untuk satu kali makan. Dalam satu hari kami siapkan untuk 3 kali makan, yaitu pagi, siang, dan malam," ungkapnya. 

Relawan yang diturunkan dari BBPMD DPD Demokrat Kaltim sebanyak 11 orang, terlibat dalam operasional dapur umum. Relawan dibagi ke dalam dua shift masak. "Dapur umum kami standby buka 24 jam, makan kami sajikan dengan cara prasmanan. Jadi warga korban kebakaran bisa langsung datang ke dapur umum Demokrat. Kemudian mengambil makanan siap saji. Lokasi kami berada di Gang 19. Sampai saat ini kami satu-satunya dapur umum yang berada di titik ini," jabarnya. 

Tujuan didirikannya dapur umum DPD Demokrat Kaltim untuk membantu masyarakat, yang memang saat ini terdampak musibah kebakaran. Keputusan pendirian dapur umum hasil pantauan kesulitan masyarakat di lapangan. Saat itu banyak bantuan makanan berdatangan, namun tidak dapat diolah karena alat masak warga juga ikut terbakar. 

"Banyak sembako dikirim, tapi mereka tidak bisa masak. Itu yang saya pikirkan. Sambil mempersiapkan dapur umum, kami membantu menyiapkan makanan semampunya. Dapur umum berdiri selama empat hari," pungkasnya. (adv/waz)