SAMARINDA — Dua tahun ini Gelora menjadi partai baru yang paling banyak dikenal dan memiliki popularitas tertinggi. Berdasarkan survei Survei Litbang Kompas per Juni 2022, Partai Gelora mampu mencapai angka sebesar 7,8. Jika pemilu digelar hari ini, elektablitas Partai Gelora sudah mencapai 3,4 persen. Hal ini terungkap dari hasil survei lembaga survei Trust Indonesia yang dilakukan pada 3—13 Januari 2022 lalu, dengan jumlah responden 1.200 orang dan margin error 2,83 persen.
Dalam dua survei sebelumnya (Oktober 2021 dan Januari 2022), Partai Gelora konsisten lebih populer dibandingkan partai baru lainnya. Bahkan popularitas Partai Gelora mencapai 8,4 persen pada survei Januari 2022, jauh lebih tinggi dari survei Oktober 2021 yang hanya memperoleh 4,3 persen. Partai Gelora menyakini elektabilitasnya sudah mencapai 4 persen saat verifikasi pendaftaran partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024 ke KPU, Agustus lalu.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Gelora Kaltim Hadi Mulyadi kepada Kaltim berharap, popularitas partai saat ini membuat Partai Gelora layak masuk parlemen dan berkiprah bersama masyarakat Kaltim dan Indonesia. “Masuknya Partai Gelora ke dalam parlemen tentu memuluskan cita-cita besar mewujudkan Indonesia lima besar dunia,” kata pria yang juga wagub Kaltim tersebut.
Elektabilitas Partai Gelora berdasarkan hasil survei Suara Milenial bahkan mengalahkan partai-partai lama, seperti Berkarya 0,5 persen, Hanura 0,4 persen, PBB 0,3 persen, Garuda 0,2 persen, dan PKPI 0,1 persen. Hampir senada dengan survei Trust, popularitas Partai Gelora menurut survei Litbang Kompas juga selalu konsisten menempati peringkat satu. Angka 7,8 persen berdasarkan survei Juni 2022 hanya bisa didekati Partai Masyumi 4,6 persen, Partai Ummat 3,3 persen, lalu Partai Indonesia Damai 0,9 persen.
Tentang hasil survei, Sekretaris DPD Partai Gelora Kaltim Sarwono mengatakan, hasil survei dari tiga lembaga survei independen memperlihatkan eksistensi partai di masyarakat. Partai didirikan untuk memahami yang menjadi harapan masyarakat. Partai tidak maju dan melaju sendiri, tapi dibentuk menjadi wadah saluran aspirasi masyarakat.
“Semangat dan obsesi membawa Indonesia lima besar dunia menjadi kekuatan Partai Gelora untuk berbuat yang terbaik untuk Indonesia. Membawa Indonesia menjadi kuat. Hasil survei harus diikuti semangat makin dekat dengan masyarakat untuk mendapat kemenangan yang sesungguhnya dalam Pemilu 2024 mendatang,” katanya. (adv/waz/dwi/k16)