SAMARINDA–Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi berimbas ke semua kalangan. Utamanya driver angkutan umum perkotaan (angkot) dan angkutan antar-provinsi. Namun, sejauh ini, tarif angkot di Kota Tepian belum naik. Berbeda dengan angkutan antar-provinsi yang sudah dilakukan penyesuaian.
Kepala Dinas Perhubungan Samarinda Hotmarulitua Manalu menerangkan, kenaikan tarif angkot harus dilakukan atas persetujuan Dinas Perhubungan. Karena untuk tarif ekonomi yang menetapkan pemerintah. Namun, bila non-ekonomi diajukan pengusaha melalui asosiasi atau organda untuk ditetapkan pemerintah. "Kemarin dari perwakilan angkot sudah datang dan mereka mengusulkan untuk naik tarif. Tapi kemudian kami beri gambaran, ketika naik akan ada dampaknya. Sebab, ketika mereka merasa tarif tinggi ada potensi penumpang pindah ke ojek online (ojol)," jelasnya.
Kemudian, lanjut dia, ada kompensasi dari pemerintah mengenai kenaikan BBM nantinya. "Saya kembalikan ke mereka, apakah mau menunggu itu atau tetap menaikkan tarif, dengan risiko penumpang beralih. Jadi mereka belum berani. Itu untuk angkutan kota, kalau provinsi kami belum tahu," sambungnya.
Di sisi lain, penyesuaian tarif jasa angkutan penumpang Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sudah terjadi. Lantaran naiknya BBM subsidi, Terminal Bus Tipe A Samarinda menaikkan harga mencapai Rp 30 ribu (selengkapnya info grafis). Koordinator Satuan Pelayanan (Koorsatpel) Terminal Bus Tipe A Samarinda Seberang Heriyawan kemarin menyebut, kenaikan tertinggi pada bus rute Samarinda-Banjarmasin. “Sebelumnya Rp 270 ribu, sekarang Rp 300 ribu," tegasnya.
Sementara itu, Leader Shelter Kanguru Samarinda Albert menyebut, pihaknya belum menaikkan tarif pasca-kenaikan harga BBM. Pasalnya, setelah Lebaran kemarin tarif dari Samarinda ke Balikpapan atau sebaliknya sudah naik. "Dari Rp 150 ribu menjadi Rp 180 ribu. Apakah nanti ada penyesuaian lagi masih belum tahu, bisa ya bisa juga tetap Rp 180 ribu," paparnya.
Salah satu driver angkutan lintas kabupaten Ancu mengatakan, karena BBM naik jasa mereka juga ikut naik. Untuk penumpang dari Samarinda ke Sangkulirang dibanderol Rp 300 ribu di kursi belakang. "Kalau kursi depan Rp 350 ribu. Sebelum BBM naik Rp 250 ribu. Sementara untuk carter paling murah Rp 1,5 juta dari sebelumnya Rp 1,2 juta," tutupnya. (dra/k8)
ASEP SAIFI ARIFIAN
@asepsaifi