JAKARTA-Munculnya kasus dugaan kekerasan hingga berujung kematian di pondok pesantren Gontor mendapatkan respons dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Juru bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan, ada beberapa poin yang disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. ’’Pastikan bahwa proses belajar mengajar di Gontor itu tidak terganggu oleh kasus ini,’’ katanya.
Dia berharap penanganan kasus oleh kepolisian dan Gontor, segera selesai. Menurut dia saat ini Gontor juga sudah terbuka untuk penanganan kasus tersebut. Masduki mengatakan proses hukum hingga tahap pengadilan diharapkan berjalan dengan lancar.
Poin kedua Ma’ruf meminta kasus serupa jangan sampai terulang kembali. Baik itu di pondok pesantren atau lembaga pendidikan berasrama lainnya. Menurut dia kekerasan fisik, meskipun tujuannya untuk hukuman atau punishment, tidak tepat untuk diterapkan. Pemberian hukuman harus mendidik dan jauh dari unsur kekerasan.
Masduki mengatakan pengelola pondok Gontor harus bisa mengambil pelajaran penting dari kejadian ini. Jangan sampai reputasi Gontor yang sudah terbangun dengan baik, terpengaruh dari kejadian tersebut.
Dia mengatakan pemerintah sejatinya sudah memiliki panduan pencegahan tindak kekerasan di lingkungan pendidikan secara umum. Tetapi biasanya kondisi di lapangan sulit untuk diawasi. Meskipun kasus seperti ini sifatnya kasuistis, lembaga pendidikan lainnya harus ikut mengambil pelajaran.
Masduki menegaskan panduan secara umum melarang ada kekerasan fisik, apalagi yang menjurus hukuman yang membahayakan. Lembaga pendidikan perlu menata ulang skema untuk mendisiplinkan siswanya. (wan/jpg)