PELETAKAN batu pertama atau groundbreakingpembangunan Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) yang rencananya dilaksanakan bulan ini dan dihadiri langsung Presiden Joko Widodo, masih samar. Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyatakan bahwa pada Agustus ini, Presiden mengunjungi IKN di Kecamatan Sepaku, PPU. Salah satu agenda kepala negara adalah melakukan groundbreaking istana negara .

Karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono dan Kementerian PUPR terkait rencana tersebut. "Sedang dicari waktu yang pas. Sedang koordinasi dengan Kepala IKN, dengan Menteri PU, itu lagi kita bahas. Kita lihat nanti, kami mungkin baru Senin atau Selasa berkoordinasi," kata Heru di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, pekan lalu. Dikonfirmasi terkait hal itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, prosesi groundbreaking pembangunan Istana Negara IKN masih belum siap untuk dilaksanakan pada bulan ini.

"Oh enggak, belum," kata Basuki usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/8). Sementara itu, Plt Camat Sepaku Adi Kustaman menyampaikan, dari informasi yang diketahuinya, groundbreaking akan dilaksanakan Agustus ini. Hanya saja, dia belum tahu kapan, termasuk kepastian kehadiran presiden. “Yang pasti di akhir Agustus ini,” katanya kepada Kaltim Postdi Sepaku, Sabtu (20/8) lalu.

Menurut Adi yang kini juga menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Sepaku, sudah ada kunjungan pendahuluan dari kementerian dan lembaga terkait pembangunan IKN. Seperti Kementerian PUPR dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengecek sejumlah kegiatan persiapan di lapangan. “Yang pasti sudah makin masif kunjungannya ini ke Sepaku,” katanya. Dari informasi yang diterimanya, elaksanaan peletakan batu pertama adalah lokasi pembangunan istana negara yang berada di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku.

Lokasi tersebut sebelumnya sempat dijadikan sebagai tempat berkemah presiden bersama sejumlah menteri. “Sepertinya lokasi di situ (groundbreaking) IKN,” katanya. Adapun Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengungkapkan, berkaca pada saat Presiden mengajak pemimpin redaksi (pemred) media massa nasional dan lokal untuk meninjau kawasan IKN pada Juni lalu, saat itu Presiden menyampaikan bahwa tahapan pembangunan sebenarnya sudah dimulai. “Jadi nanti kita lihat, apakah beliau akan melakukan groundbreaking konstruksi. Atau nanti pada waktu peresmian. Karena beliau lebih suka peresmian. Tetapi kami masih menunggu arahan dari beliau,” katanya usai kegiatan upacara di Titik Nol IKN, 17 Agustus lalu.

Terlepas apakah groundbreaking dilaksanakan Agustus ini atau batal,

Bambang mengungkapkan, pada 2024 nanti, masyarakat akan melihat secara fisik alias kasatmata istana presiden dan wakil presiden, sumbu kebangsaan, daerah terbuka hijau, dan beberapa kantor. Termasuk rumah sakit dan beberapa kafe kekinian. Dia menegaskan, dengan pembangunan ini, pihaknya ingin membuktikan di 2024 nanti ada target-target yang bisa dilihat. Kira-kira 921 hektare yang akan dibangun dengan ekosistem lengkap. Dengan demikian, investor akan melihat ini sebagai suatu yang akan dibangun berkelanjutan. Apalagi, pembangunan IKN ini, tidak dibebankan ke APBN, tetapi juga memancing investor untuk turut andil. (riz)

 

Rikip Agustani

[email protected]