Emosi Wali Kota Samarinda Andi Harun tersulut saat menyambangi ruang baca dan penyimpanan buku, gedung Perpustakaan Samarinda di Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu, Senin (25/4). Sebabnya adalah gedung yang baru diselesaikan Desember 2021 itu mengalami kebocoran serius, hingga plafon berbahan gipsum runtuh akibat luberan air.
SAMARINDA–Sumber air diduga dari genangan pada bagian atap gedung yang tidak bisa mengalir di pipa pembuangan akibat tersumbat daun dan ranting pohon.
Pria yang akrab disapa AH itu menyebut kecewa atas hasil kerja kontraktor pelaksana, terlebih proyek fisik baru selesai Desember lalu. Artinya baru empat bulan, tapi kerusakan yang terjadi cukup parah. “Hampir seluruh bagian ruangan plafonnya rutuh. Itu berpotensi mencelakkan jiwa pengunjung atau petugas,” ucapnya, Senin (25/4).
Kekecewaan semakin menjadi lantaran mendapat laporan bahwa selama ini pihak kontraktor tidak tanggap terhadap berbagai keluhan yang disampaikan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan selaku pengguna gedung. Bahkan saat dirinya inspeksi mendadak (sidak) sekitar satu jam, tidak satu pun perwakilan kontraktor yang hadir, meski telah dihubungi pihak Dinas PUPR Samarinda. “Itu mencoreng pemerintah. Proyek baru sudah rusak. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kejadian ini,” ucapnya.
Soal kejadian tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Samarinda Erham Yusuf menyebut, kejadian itu bermula sekitar pukul 10.00 Wita saat hujan mulai turun beberapa saat. Beruntung saat kejadian tidak ada pengunjung yang hadir, sehingga tidak ada korban. “Kami menggunakan bangunan ini sejak Februari lalu. Sejak itu gedung sering bocor. Berkali-kali kami laporkan belum juga ada tanggapan,” jelasnya.
Atas kejadian itu, sesuai arahan wali kota, pihaknya akan menutup sementara pelayanan bagi yang ingin membaca atau belajar di area perpustakaan sambil menunggu perbaikan dari kontraktor. Sementara untuk total kerugian dan kerusakan terhadap koleksi perpustakaan, pihaknya masih menghimpun. “Semoga setelah Lebaran perbaikan sudah selesai, sehingga bisa buka kembali,” ujarnya. “Gedung ini juga baru rencana diresmikan Mei atau Juni mendatang. Rencananya mengundang Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando. Kami harap, perbaikan segera diselesaikan,” sambungnya.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas PUPR Samarinda Hero Mardanus Satyawan didampingi Kabid Cipta Karya Cecep Herly menerangkan, bangunan perpustakaan terbagi menjadi dua segmen, gedung perkantoran dan gedung operasional atau pelayanan. Kerusakan yang terjadi tepat di gedung pelayanan, yang sebelumnya dibangun menggunakan anggaran pemerintah pusat (dana alokasi khusus) sekitar Rp 10 miliar. Bangunan dua lantai itu rusak pada lantai atas akibat adanya air yang meluber di bagian dak atap.
“Pipa pembuangan buntu akibat ranting pohon dan dedaunan, sehingga air meluber masuk ke bangunan melalui plafon. Atas kerusakan ini kami akan minta kontraktor segera bekerja melakukan perbaikan, mengingat bangunan masih dalam masa pemeliharaan,” tutupnya. (dra/k8)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46