Hujan sekitar dua jam dari pukul 12.00–14.00 Wita, (22/4), kembali membuat beberapa ruas jalan di Kota Tepian tergenang. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda ada tiga kecamatan terdampak. Yakni, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Kota, dan Sungai Kunjang.

 

SAMARINDA–Namun hanya di badan jalan dengan ketinggian bervariasi antara 10–25 cm. Selain karena hujan di jalur sisi Sungai Mahakam juga tergenang imbas air pasang. Salah satu titik yang tergenang adalah Jalan Pasundan dengan ketinggian 15–25 cm.

Lokasi ini merupakan langganan banjir, namun tidak butuh waktu lama untuk surut. Ditengarai diakibatkan sistem drainase yang buruk, sehingga belum mampu mengalirkan limpasan banjir dari hulu.

Camat Samarinda Ulu Muhammad Fahmi menuturkan telah mendapat laporan mengenai banjir yang terjadi di wilayahnya. Termasuk Jalan Pasundan dan Jalan Gunung Merbabu depan RS Dirgahayu Samarinda.

Dia menerangkan, lokasi ini perlu perlebaran drainase, tahun lalu sudah dikerjakan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) pada Jalan Gunung Cermai dan Jalan Gunung Merbabu namun belum rampung.

“Terutama Jalan Pasundan terjadi penyempitan drainase sehingga limpasan air meluap ke badan jalan,” ucapnya, Jumat (22/4).

Atas kejadian itu dalam waktu dekat dirinya akan kembali melakukan pemantauan lapangan dengan menelusuri penyebab banjir dari hulu hingga ke hilir. Diakui memang Jalan Pasundan hingga ke hulu di Jalan KS Tubun Dalam ukuran drainase masih sangat kecil, sehingga perlu perlebaran.

“Nanti kami cek kembali, untuk dilaporkan ke dinas PUPR dan ditembuskan ke wali kota agar bisa ditangani,” ujarnya.

Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Samarinda Rosyanadi Novida mengatakan, penanganan banjir di Jalan Pasundan akan diusulkan tahun depan. Rencananya drainase Jalan Pasundan diperlebar seperti di Jalan Gunung Ciremai, termasuk membangun crossing drainase di sisi Bank BTN agar air lancar mengalir ke Sungai Mahakam. “Butuh anggaran besar, makanya akan diusulkan tahun depan,” ucapnya.

Dia menambahkan pada tahun ini proyek penanganan banjir yang dikerjakan fokus pada beberapa kegiatan lanjutan. Semisal drainase Jalan S Parman tahap 3, Jalan AW Sjahranie termasuk sungai alam Sempaja dan lainnya. Anggaran yang diplot sekitar Rp 50 miliar dari APBD 2022.

 “Semoga bisa mengurangi banjir di Samarinda dari sisi lama waktu dan ketinggian yang bisa dikurangi,” tutupnya. (kri/k8)

 

DENNY SAPUTRA

@dennysaputra46