Suasana Manchester United sedang dipenuhi optimisme setelah klub berjuluk The Red Devils itu meresmikan Erik ten Hag sebagai pelatih musim depan. Optimisme yang bisa memompa motivasi skuad United untuk menuntaskan Premier League musim ini di posisi terbaik.
United masih berjibaku untuk posisi empat besar demi berkiprah di Liga Champions musim depan. Sampai matchweek ke-33, peringkat The Red Devils tidak cukup bagus seiring di bawah Tottenham Hotspur (peringkat keempat) dan Arsenal (peringkat kelima).
Lima matchweek sisa tentu bakal krusial. Apalagi, United masih menghadapi Arsenal di Emirates Stadium malam nanti
”Finis kedelapan (batas terakhir wakil Premier League di ajang Eropa adalah peringkat ketujuh yang tampil di Liga Konferensi Europa, Red) dan dia (Ten Hag, Red) mendapatkan lebih banyak waktu (membangun tim, Red),” ucap Scholes yang baru saja masuk Premier League Hall of Fame kepada Manchester Evening News. Selama menangani AFC Ajax empat musim terakhir, Ten Hag jelas-jelas tidak pernah absen di Liga Champions.
”Kami harus lebih memfokuskan diri dalam laga-laga terakhir di Premier League musim ini. Laga besok (melawan Arsenal, Red) serasa final bagi kami,” tutur De Gea di laman resmi klub. Sebagai pemain yang lebih dari satu dekade membela United, De Gea pernah merasakan tangan dingin pelatih berkebangsaan Belanda bersama The Red Devils. Yaitu, pada era Louis van Gaal. Kala itu Van Gaal pernah membawa United memenangi Piala FA 2015–2016.
”Aku pikir (seperti Van Gaal yang pernah memenangi Piala FA bersama United, Red), Ten Hag berhasil memenangkan gelar dan sukses mengembangkan para pemain di Ajax. Itulah yang membuat kami antusias,” imbuh De Gea.
Di sisi lain, meski United baru saja hancur oleh Liverpool FC (kalah 0-4 di Anfield, 20/4, Red) dan gagal menang dalam tiga lawatan terakhir ke Emirates Stadium, pelatih Arsenal Mikel Arteta tak mau terlena dengan kondisi lawan. Terlebih, Premier League masih berjalan sebulan ke depan dan segala kemungkinan masih sangat terbuka untuk persaingan empat besar.