Suasana Manchester United sedang dipenuhi optimisme setelah klub berjuluk The Red Devils itu meresmikan Erik ten Hag sebagai pelatih musim depan. Optimisme yang bisa memompa motivasi skuad United untuk menuntaskan Premier League musim ini di posisi terbaik.

United masih berjibaku untuk posisi empat besar demi berkiprah di Liga Champions musim depan. Sampai matchweek ke-33, peringkat The Red Devils tidak cukup bagus seiring di bawah Tottenham Hotspur (peringkat keempat) dan Arsenal (peringkat kelima).

Lima matchweek sisa tentu bakal krusial. Apalagi, United masih menghadapi Arsenal di Emirates Stadium malam nanti 

(siaran langsung Mola TV pukul 18.30 WIB)
. Laga yang menentukan tempat Ten Hag musim depan. Kalau sampai kalah, Ten Hag sepertinya harus siap-siap menangani United di Liga Europa. Bahkan, mantan gelandang serang United sekaligus pandit Paul Scholes lebih suka The Red Devils absen di Eropa musim depan.

”Finis kedelapan (batas terakhir wakil Premier League di ajang Eropa adalah peringkat ketujuh yang tampil di Liga Konferensi Europa, Red) dan dia (Ten Hag, Red) mendapatkan lebih banyak waktu (membangun tim, Red),” ucap Scholes yang baru saja masuk Premier League Hall of Fame kepada Manchester Evening News. Selama menangani AFC Ajax empat musim terakhir, Ten Hag jelas-jelas tidak pernah absen di Liga Champions.

Capaian terbaik Ten Hag adalah menembus semifinal musim 2018–2019 yang membuat dia menjadi buah bibir dalam sepak bola Eropa. Pelatih berusia 52 tahun itu memang pernah merasakan Liga Europa, tetapi ketika masih menangani FC Utrecht (2017–2018). Kiper David de Gea menjadi pemain pertama United yang mengomentari penunjukan Ten Hag. Kiper asal Spanyol tersebut menilai, Ten Hag adalah pelatih yang pantas berada di Liga Champions. Hal itulah yang akan memotivasi dia dan rekan setim untuk berjuang keras finis empat besar.

”Kami harus lebih memfokuskan diri dalam laga-laga terakhir di Premier League musim ini. Laga besok (melawan Arsenal, Red) serasa final bagi kami,” tutur De Gea di laman resmi klub. Sebagai pemain yang lebih dari satu dekade membela United, De Gea pernah merasakan tangan dingin pelatih berkebangsaan Belanda bersama The Red Devils. Yaitu, pada era Louis van Gaal. Kala itu Van Gaal pernah membawa United memenangi Piala FA 2015–2016.

”Aku pikir (seperti Van Gaal yang pernah memenangi Piala FA bersama United, Red), Ten Hag berhasil memenangkan gelar dan sukses mengembangkan para pemain di Ajax. Itulah yang membuat kami antusias,” imbuh De Gea.

Di sisi lain, meski United baru saja hancur oleh Liverpool FC (kalah 0-4 di Anfield, 20/4, Red) dan gagal menang dalam tiga lawatan terakhir ke Emirates Stadium, pelatih Arsenal Mikel Arteta tak mau terlena dengan kondisi lawan. Terlebih, Premier League masih berjalan sebulan ke depan dan segala kemungkinan masih sangat terbuka untuk persaingan empat besar.

”Kedua klub (Arsenal dan United, Red) akan terus bersaing dan hasil pertandingan nanti bukan parameter (siapa yang akan finis empat besar, Red),” tutur Arteta dalam pre-match press conference di laman resmi klub. (jpc)