Di antara trio Portugal yang dimiliki Manchester United musim ini, hanya gelandang serang Bruno Fernandes yang boleh dibilang aman dalam proyek pelatih baru Erik ten Hag musim depan. Sebab, Fernandes baru saja memperpanjang kontrak.

Sementara nasib sang bintang Cristiano Ronaldo dan bek kanan Diogo Dalot terancam karena performa mereka disebut tidak sesuai filosofi permainan Ten Hag. Tapi, situasinya bisa berubah karena Mitchell van der Gaag. Dia adalah asisten Ten Hag di AFC Ajax musim ini dan United disebut turut sukses memboyong Van der Gaag ke Carrington musim depan.

Meski baru semusim berkolaborasi, Ten Hag sudah cocok dengan kinerja Van der Gaag. Khususnya peran dalam urusan manajemen pemain. Seperti penuturan pria yang menjadi bagian Jong Ajax sejak 2019 itu kepada Daily Mirror. ”Aku duduk dengan pemain setiap pekan dan kami melihat dari rekaman pertandingan tentang bagaimana dia bermain dalam tim.” ”Dengan cara seperti itu, aku bisa menuntut lebih banyak maupun bisa mendapatkan lebih banyak tanggung jawab dari pemain,’’ tutur Van der Gaag.

Dari percakapan one-on-one itu pula, Van der Gaag bisa mengetahui apa yang dirasakan pemain bersangkutan. ”Mereka biasanya bisa bersembunyi ketika dalam kelompok. Ini juga bukan melulu percakapan yang bagus. Jika aku merasa tidak puas, aku akan mengatakannya,” imbuh pria 50 tahun tersebut.

Metode Van der Gaag itu dianggap cocok untuk pemain seperti Fernandes yang mudah emosional maupun Ronaldo yang punya ego tinggi. Kemampuan komunikasi yang poliglot alias menguasai banyak bahasa, terutama bahasa Portugis, sekaligus jadi nilai plus Van der Gaag.

Ya, Van der Gaag mengawali kariernya sebagai pelatih di klub Portugal CS Maritimo B pada 2008–2009 dan naik ke tim A semusim setelahnya. Selain itu, Van der Gaag pernah menangani klub Portugal lainnya, CF Os Belenenses. (jpc)