BEIJING – Tiongkok mengebut penyelesaian stasiun luar angkasanya, Tiangong. Mereka berencana mengirimkan astronot Juni mendatang. Kru Shenzhou-14 itu bakal menghabiskan waktu selama 6 bulan di sana untuk menambahkan dua modul ke Tiangong.
Sabtu (16/4) lalu, tiga astronot di misi Shenzhou-13 baru tiba di bumi dan mendarat di Mongolia. Mereka juga berada di luar angkasa selama setengah tahun.
’’Kru Shenzhou-14 bakal terdiri atas tiga astronot. Mereka akan tinggal landas dari pusat peluncuran satelit Jiuquan di barat laut Tiongkok,’’ ujar Kepala Badan Luar Angkasa Tiongkok Hao Chun, seperti dikutip China Daily. Sebelum misi tersebut, pesawat ruang angkasa kargo robot Tianzhou 4 akan lepas landas pada Mei untuk mengangkut pasokan, bahan percobaan, dan bahan bakar ke stasiun Tiangong.
Tiongkok memang sudah lama berambisi untuk membangun stasiun luar angkasa. Mereka selama ini tidak ikut beroperasi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) karena Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam merasa tidak nyaman jika program luar angkasanya dijalankan oleh sayap militer Partai Komunis, yaitu Tentara Pembebasan Rakyat.
Program luar angkasa Tiongkok dimulai pada 2003 dengan meluncurkan astronotnya ke orbit. Pada 2013 robot rover mereka berhasil mendarat di bulan. Tahun lalu robot mereka juga berhasil tiba di Mars. Saat ini para pejabat Tiongkok tengah membahas kemungkinan mengirim misi berawak ke bulan.
Peluncuran Tiangong dimulai pada April 2021. Yang diluncurkan pertama kali adalah modul utamanya. Hao mengungkapkan, modul Wentian akan diorbitkan pada Juli dan Mengtian pada Oktober. Dua modul tersebut adalah laboratorium.
Rencananya, seluruh konstruksi stasiun luar angkasa Tiongkok itu bakal selesai tahun ini. Tiongkok adalah negara ketiga yang meluncurkan astronotnya ke luar angkasa dengan kemampuan sendiri, setelah Uni Soviet dan AS. (sha/c18/bay)