SAMARINDA–Buramnya nasib anggaran untuk KONI Kaltim di APBD Murni 2022 menjadi perhatian para pengurus cabang olahraga (cabor). Sebab, asupan dana akan sangat memengaruhi kualitas pembinaan yang mereka terapkan kepada para atlet dan pelatih.

Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Hockey Indonesia (FHI) Kaltim Najemuddin. Dia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim turun tangan mencarikan solusi terbaik.

Dia menyebut, urusan prestasi olahraga di Kaltim bukan hanya tanggung jawab KONI Kaltim. Peran serta pemprov juga sangat penting. Sebab, ketika prestasi Kaltim merosot di level nasional seperti pekan olahraga nasional (PON), seluruh elemen di Bumi Etam turut merasakan dampak moralnya. “Efeknya tidak hanya ke KONI Kaltim saja, pemerintah juga akan terbawa. Jadi soal anggaran ini harus segera dicarikan jalan keluarnya,” ujar Najemuddin.

Dia menuturkan, pembinaan prestasi tanpa sokongan dana dari pemerintah menjadi hal sulit. Bahkan kemungkinan terburuknya atlet Kaltim akan lebih memilih memperkuat daerah lain.

“Tidak mungkin dong atlet disuruh latihan terus tapi tanpa diberi motivasi berupa uang saku bulanan. Terlebih ada ratusan atlet Kaltim yang saat ini sedang menjalani TC mandiri, termasuk atlet kami, hoki. Itu perlu biaya tidak sedikit setiap bulannya. Kalau tidak ada anggaran pasti akan sangat berat,” imbuh dia.

Dia berharap, persoalan anggaran KONI Kaltim ini menjadi perhatian semua pemangku kebijakan. “Ini bukan masalah sepele, ini soal prestasi olahraga Kaltim. PON sudah dekat, kalau tidak segera ditemukan solusinya, akan sangat sulit meraih prestasi lebih baik di PON 2024,” tutup dia. (ndy/k8)

DONI ADITYA

[email protected]