DENNY SAPUTRA/KPSAMARINDA–Sejak Januari lalu jaring penangkap sampah (trash rack) yang dipasang Pemprov Kaltim di Sungai Karang Asam Besar (SKAB) telah difungsikan. Evaluasi hingga Kamis (31/3) bahwa pola hidup warga bantaran belum berubah untuk tidak membuang sampah di sungai. Dalam satu minggu sekitar 5 kubik sampah diangkut dari badan sungai.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR dan Pera) Kaltim Runandar menjelaskan, pemasangan jaring besi membentang sekitar 15 meter tersebut merupakan bagian dari proyek normalisasi SKAB 2021. Tujuannya mereduksi sampah yang masuk ke aliran Sungai Mahakam. "Saat kegiatan pengerukan sampah, warga bahkan tidak segan membuang sampah ke sungai. Padahal ada petugas yang bekerja. Makanya kami inisiatif memasang," ucapnya, Kamis (31/3).

Dia menyebut sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Samarinda Andi Harun untuk pemeliharaan rutin. Pemkot Samarinda pun siap mendukung melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Namun, adanya jaring tersebut diharapkan bisa mengubah pola hidup masyarakat untuk tidak menjadikan sungai sebagai tempat sampah. "Kami selalu sosialisasi ketika tim melakukan penyusuran sungai. Nyatanya belum signifikan. Setiap minggu satu truk sampah mengangkut (sampah) dari sana," ucapnya.

Ke depan pihaknya memasang jaring yang sama di beberapa titik lagi di aliran SKAB. Namun, diharapkan bisa mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan sungai. Belajar dari pola pemeliharaan di kawasan Gang Taqwa, warga rutin kerja bakti hampir setiap akhir pekan. Sampah yang dikumpulkan kemudian diangkut tim DLH.

"Kami harap dukungan semua elemen masyarakat hingga perwakilan pemerintah di tingkat terkecil seperti kecamatan, kelurahan hingga RT untuk bantu mengingat warganya tidak buang sampah di sungai," singkatnya.

Ditemui terpisah, Kepala DLH Samarinda Nurrahmani menerangkan, untuk pemeliharaan jaring sampah dilakukan tim tersendiri, sehingga tidak bisa dilakukan pembersihan setiap hari. Namun, diharapkan masyarakat tidak membuang sampah di sungai melainkan ke tempat penampungan sementara (TPS) terdekat rumah.

"Memang petugas kami secara tugas tidak jangkau di sana, artinya tidak menjadi lintasan kami setiap hari. Tapi kami siap angkatkan dan mohon warga aktif melaporkan kondisi trash rack," tutupnya. (dra/k8)

DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46