BALIKPAPAN – Peningkatan penumpang secara signifikan diprediksi terjadi di pelabuhan jelang mudik Lebaran 2022. Meski ada persyaratan wajib vaksin booster, masyarakat diperkirakan tetap berusaha untuk mudik karena dalam dua tahun terakhir mendapat larangan. Untuk mengantisipasi penumpang nakal, diharapkan operator penjualan tiket bisa menjadi filter sejak awal.
Sosialisasi terkait kebijakan tersebut, menurut Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan M Takwin Masuku masih harus digalakkan ke masyarakat atau calon penumpang agar tidak dirugikan. “Operator penjualan tiket dari awal sudah menjadi filter. Bila saat didata penumpang belum booster ya harusnya tidak diizinkan membeli tiket,” ujarnya, Rabu (30/3).
Setiap tahun, kata Takwin di setiap terminal atau pelabuhan dibentuk posko terpadu dari KSOP, Pelindo, Dinas Kesehatan Kota (DKK), maupun TNI-Polri dalam melakukan pengawasan bersama sekaligus pencegahan. Berkaca dari tahun sebelumnya, tentu momen mudik 2022 harus semakin diperketat karena diperkirakan terjadi lonjakan.
Ini memberi tantangan bagi petugas pemeriksaan dan pengawasan. Sehingga, dibutuhkan penambahan jumlah petugas. Walau dia belum bisa menyampaikan berapa jumlah petugas yang dilibatkan nantinya. Sejauh ini, jelang mendekati bulan puasa belum ada pihak armada yang mengajukan penambahan ataupun pembukaan rute baru.
“Pengawasan keselamatan telah dilakukan, seperti pengecekan terhadap unit maupun sarana prasarananya, termasuk alat keselamatan. Sedangkan untuk apakah nanti ada pembatasan kapasitas penumpang saat mudik atau tidak, itu disesuaikan kebijakan dari pemerintah lagi,” kata Takwin.
Sebagai informasi, data Pelindo Balikpapan mengenai pergerakan arus penumpang pelabuhan sepanjang tahun 2021 untuk keberangkatan (embarkasi) sebanyak 127.554 penumpang dan kedatangan (debarkasi) 135.397. Mengalami peningkatan dibandingkan 2020 untuk keberangkatan hanya 86.606 penumpang dan kedatangan 93.038 penumpang.
Adapun arus penumpang pada Januari sebanyak 6.927 (embarkasi) dan 10.722 (debarkasi). Februari, 8.592 (embarkasi) dan 8.992 (debarkasi). Maret, 8.228 (embarkasi) dan 7.755 (debarkasi). April, 9.506 (embarkasi) dan 7.283 (debarkasi). Mei, 10.253 (embarkasi) dan 8.187 (debarkasi).
Juni, 14.594 (embarkasi) dan 17.628 (debarkasi). Juli, 10.767 (embarkasi) dan 11.180 (debarkasi). Agustus, 4.129 (embarkasi) dan 10.983 (debarkasi). September, 7.831 (embarkasi) dan 10.319 (debarkasi). Oktober, 10.671 (embarkasi) dan 12.506 (debarkasi). November, 21.035 (embarkasi) dan 13.424 (debarkasi). Dan Desember 15.021 (embarkasi) dan 16.418 (debarkasi).
“Penambahan kenaikan pasti terjadi di tahun ini, tetapi besarannya belum tahu. Meski sudah ada pelonggaran tidak perlu menunjukkan hasil swab/PCR negatif tetapi penumpang kan mesti booster,” ucap General Manager (GM) Pelindo Regional IV Balikpapan Iwan Sjarifuddin.
“Tidak hanya mudik, momen sebelum mudik ketika awal puasa, di pertengahan tahun maupun jelang akhir tahun biasa kerap terjadi peningkatan pula,” imbuhnya. Berdasarkan data, jumlah penumpang kapal laut 2021 meningkat hingga 47 persen dari jumlah penumpang 2020. Sementara di sektor penyeberangan, Pelabuhan Ferry Kariangau pada 2021 melayani 65.737 penumpang dan 380.050 kendaraan.
Selain di Pelabuhan Semayang maupun Ferry Kariangau, angkutan umum laut di dermaga Kampung Baru untuk kelotok tersedia 44 unit, kapal long boat menuju ITCI 2 unit, speed boat 35 unit juga cukup melayani penumpang. (ndu/k15)
Ulil Muawanah