BALIKPAPAN - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) terus menunjukkan komitmennya mendampingi pelaku usah mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas. Sejak 2015 lalu, mereka rutin menggelar Development Business Service (BDS). Tahun ini, ajang tersebut kembali digelar bertajuk bazaar UMKM Camp. Berlangsung 28-31 Maret di Kanwil DJP Kaltimtara, Jalan Ruhui Rahayu Ring Road.

Tampak puluhan stan, terdiri dari 30 UMKM kuliner dan 5 UMKM non-kuliner bergabung di kegiatan tersebut. “Di kegiatan bazar UMKM Camp ini juga ada Tax Talk, di mana UMKM yang hadir bisa langsung berinteraksi dan bertanya kepada narasumber. Di hari pertama Tax Talk bertajuk Make It Halal and Certified, banyak UMKM antusias. Mereka tertarik mengurus sertifikasi halal secara kolektif,” ucap Arrin Zatiky, Pelaksana Bidang Penyuluhan Pelayanan dan Humas Kanwil DJP Kaltimtara, sekaligus PIC kegiatan bazar tersebut.

Tax Talk bertema Make It Halal and Certified kemarin menghadirkan Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Balikpapan Saleh dan Pengawas Farmasi Ahli Pertama BPOM Balikpapan Elfinora. Pengangkatan tema sertifikasi bagi produk sangat relevan dengan UMKM, terlebih pemerintah telah menyusun Masterplan Ekonomi Syariah, 2019-2024 sebagai strategi mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk halal dunia.

Selain itu, Tax Talk selanjutnya pada 31 Maret mendatang akan mengangkat tema Power Up Your Business dengan narasumber Andi Rina Amelia, seorang pelaku UMKM dan pemilik usaha Beelicious serta Educator and Creativepreneur Indonesia Creative City Network Sani Gazali yang akan berbagi motivasi maupun cara untuk meng-upgrade usaha.

“Dalam talk show atau bazar kami lebih mengenai pengembangan UMKM, bukan tentang sosialisasi mengenai wajib pajak. Pure buat beri wadah ke teman-teman UMKM. Pas kebetulan batas pelaporan SPT pribadi hingga 31 Maret, mumpung banyak wajib pajak yang datang, jadi kami gaet juga UMKM di Balikpapan,” tuturnya.

Bagi staf maupun masyarakat berkesempatan pula mendapatkan kupon potongan harga untuk berbelanja di bazar, dengan cara mengikuti kuis Kanwil DJP Kaltimtara di media sosial. Total kupon yang dibagikan bila diuangkan sudah mencapai lebih Rp 5 juta yang dibagikan.

Tidak hanya jelang akhir Maret, setiap tahun kegiatan bazar dilakukan dua kali, bazaar kedua biasanya diadakan di pertengahan tahun atau September/Oktober. Dirinya juga mengungkapkan, sebelumnya selama pagebluk Covid-19 dilakukan pembatasan kunjungan, sehingga kegiatan BDS lebih banyak diisi dengan seminar secara daring atau webinar.

Lanjutnya, DJP yang memiliki beberapa rencana strategis yang menjadi acuan dalam menetapkan setiap kebijakan yang akan diambil. Salah satu inisiatif strategi adalah menjangkau sektor informal melalui pendekatan end-to-end.

Dalam inisiatif strategis tersebut dijelaskan, mayoritas pelaku sektor informal adalah UMKM. Karena UMKM memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Dari itu pula, Kanwil DJP Kaltimtara bukan hanya melakukan pendampingan, pembinaan dan pengawasan kepada wajib pajak UMKM untuk mendorong pengembangan usahanya secara berkesinambungan.

Tapi juga meningkatkan kesadaran (awareness), keterikatan (engagement), dan kepatuhan (compliance) terhadap pajak. Melalui program BDS, DJP memberi pendampingan usaha bagi pelaku UMKM dalam bentuk pengetahuan mengenai pencatatan transaksi (pembukuan), pengembangan bisnis, pemasaran, hingga aspek perpajakan.

Pada dasarnya BDS bukanlah program baru dari DJP. Program ini sudah diluncurkan sejak 2015. BDS mempunyai keuntungan dari dua sisi, yaitu sisi UMKM dan sisi DJP. Dari sisi UMKM, program BDS jelas menguntungkan, pertama karena dapat menambah wawasan baru baik itu tentang perpajakan maupun dunia usaha.

Kedua, UMKM dapat meningkatkan kapasitas mereka sendiri, dengan mendapatkan skill baru dari program BDS ini. Ketiga, berupa bertambahnya relasi. “Tidak hanya bazaar, UMKM juga mempunyai forum tersendiri. Di sana berkumpul para pelaku UMKM dengan berbagai macam bidang usaha. Mereka dapat saling bertukar informasi dan kunci kesuksesan,” ujarnya.

Komunikasi dapat dilakukan melalui forum pertemuan berkala atau melalui grup diskusi daring. Dia menambahkan, upaya komunikasi dengan wajib pajak UMKM mutlak diperlukan. Melalui komunikasi tersebut, dapat diketahui permasalahan yang dialami wajib pajak untuk dapat ditemukan solusi terbaiknya.

Melalui komunikasi tersebut, dapat juga diketahui pengetahuan dan keahlian apa yang perlu dipelajari wajib pajak UMKM, untuk mendapatkan nilai tambah dari usaha yang tengah mereka tekuni. Sehingga dapat menghantarkan UMKM naik kelas, menjadi perusahaan formal yang besar bukan hanya di tingkat daerah, melainkan nasional bahkan internasional.

Dengan begitu, UMKM yang telah dibina dengan baik akan memiliki kesadaran untuk menjalankan kewajiban perpajakannya sebagai mana mestinya. Dapat menjalankan usahanya dengan baik dan meningkatkan perekonomian di wilayah sekitar tempat usaha tersebut.

UMKM dapat menyerap tenaga kerja sekitar sehingga angka pengangguran akan berkurang, angka pengangguran berkurang membuat perekonomian semakin baik. “Program pengembangan UMKM akan terus dilanjutkan, harapannya UMKM semakin naik kelas, omzet semakin meningkat dan ekonomi semakin maju,” imbuhnya.

Sebab, DJP memiliki tanggung jawab moral, dengan harapan ke depan para pelaku UMKM bukan hanya bisa membuat laporan keuangan, melainkan juga dapat mengembangkan produknya dan memiliki daya saing.

“Baru fokus kembali ke BDS, akhir tahun lalu sekitar bulan September atau Oktober 2021 kami mengadakan lagi bazar karena situasi pandemi sebelumnya tidak memungkinkan. Selama acara juga ada lomba foto dan reels Spectaxculer 2022, dengan tema Aku Bangga Bayar Pajak dan Apa Sih Manfaat Pajak Kita,” sebutnya.

Lomba foto dan reels Spectaxcular 2022 tersebut paling lambat dikumpulkan pada Rabu (30/3). Salah satu UMKM yang bergabung di UMKM Camp atau bazar tersebut Gothirty. Sebuah UMKM yang bergerak dalam industri kreatif khususnya tas. Tas berbahan serat kayu tersebut di produksi sendiri alias handmade dengan kisaran harga mulai Rp 200 ribu per item.

“Pameran selama pandemi berkurang, jadi kami merasa terbantu bisa bergabung. Selain itu ada kegiatan talk show, dan kami bisa saling mengenal satu sama lain, serta menambah relasi baru,” ujar Hastari Kusuma Wardhani, owner Gothirty. (ndu/k15)

Ulil Muawanah

[email protected]