Lahan panen padi kering berangsur naik di beberapa kampung di Kabupaten Mahakam Ulu. Hal tersebut terjadi sejak didorongnya program ketahanan pangan akhir tahun lalu.

 

UJOH BILANG - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Saripudin mengatakan, ada peningkatan pada hasil pertanian padi di lahan kering. Sejumlah peningkatan itu dapat terlihat dari lahan yang bisa ditanam dan panen pada tahun ini.

Dia menyebut, setidaknya ada 3.591 hektare yang bisa dinikmati hasilnya tahun ini, dari total 4.000 ha yang bisa ditanami. Hal itu meningkat pesat dari sebelumnya yang hanya 2.222 hektare yang ditanami.

“Selain program ketahanan pangan yang sudah mulai berjalan, cuaca saat menanam kemarin pas, tidak begitu panas. Di samping itu, pupuk dan herbisida yang kita sediakan telah disebar di beberapa kampung,” ungkapnya saat ditemui di acara panen raya di Kampung Datah Bilang Ilir, Kamis (24/3).

Bantuan pupuk maupun herbisida sudah disalurkan tahun sebelumnya. Bantuan itu juga dilanjutkan tahun ini. Sekitar 11,7 ton pupuk organik cair (POC) dan 7 ton herbisida. Meski begitu, dirinya tidak menginginkan ketergantungan pupuk bantuan.

Sejumlah penyuluh telah dilatih untuk membuat pupuk organik secara mandiri dari bahan-bahan sekitar. “Sementara ini kita pakai yang dikasih, tapi kita juga latih penyuluh, sehingga nanti diturunkan ilmunya kepada petani, sehingga bisa buat sendiri. Program pelatihan pembuatan ini sudah berjalan,” sambungnya.

Sementara itu, Bupati Mahulu Yohanes Belawan Geh menuturkan, pemerintah memberikan perhatian khusus dalam intensifikasi hasil pertanian, terutama untuk meningkatkan hasil beras. Upaya tersebut mulai dilakukan akhir tahun lalu, seperti subsidi buka lahan, pupuk dan herbisida, hingga bibit unggul.

 “Kita ingin hasil pertanian padi meningkat. Selain mencukupi konsumsi, hasilnya juga bisa dijual untuk mendapatkan pendapatan jadi akhirnya supaya masyarakat bisa sejahtera,” ujar bupati. (*/sya/kri/k16)