SAMARINDA - Shopee Indonesia meresmikan Kampus UMKM Shopee yang ketujuh di Jl Sentosa Kota Samarinda, Senin (28/3/2022). 

Peresmian dilakukan oleh Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi didampingi Head of Public Policy and Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo. 

Radityo Triatmojo menjelaskan saat ini, sudah ada tujuh Kampus UMKM Shopee berdiri se Indonesia. Terdiri, lima kampus tersebar di pulau Jawa dan satu kampus di Kota Medan Sumatra Utara. 

Peluncuran Kampus UMKM Shopee di Kalimantan bagian dari keinginan Shopee yang jemput bola membantu pelaku UMKM agar bisa lebih berkembang dan maju. 

"Kami dari Shopee ingin menunjukan membantu pelaku UMKM untuk lebih berkembang. Dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan digital di dunia dan Asia Tenggara," jelas Radityo. 

Dikatakan Radityo, teknologi Shopee diharapkan bisa membantu pelaku UMKM memasarkan produknya. Untuk mewujudkan itu, Kampus UMKM Shopee memberikan layanan one stop service, dimana pelaku UMKM mendapat pelatihan secara gratis. 

"Di Kampus UMKM Shopee, kami mengajarkan pelaku UMKM masuk dalam Shopee dan mempercepat sukses di Shopee. Kita menyedikan studio foto lengkap dengan peralatan lampu untuk memasarkan produk UMKM," katanya. 

Kampus UMKM Shopee juga menyediakan sarana live streaming bagi pelaku UMKM memasarkan produknya dan bagaimana mengemas mengirim produk ketika ada pesanan. 

Radityo mengungkapkan dipilihnya kota Samarinda untuk mendirikan Kampus UMKM Shopee dikarenakan Kalimantan Timur akan menjadi perekonomian pulau masa depan Indonesia. Pihaknya ingin semua UMKM di Kaltim bisa dibantu oleh Shopee. 

Sementara itu, Wakil Gubernur Hadi Mulyadi mengucapkan Terima kasih kepada Shopee Indonesia dengan pendirian Kampus UMKM ini. 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Shopee. Kami sampaikan kepada masyarakat dan rekan-rekan UMKM kota Samarinda dan Kaltim agar memanfaatkan kampus UMKM ini untuk memasarkan produknya," kata Hadi. 

Hadi menjelaskan Presiden RI Joko Widodo memberikan arahan kepada Pemerintah Provinsi dan seluruh Kementerian agar belanja produk UMKM minimal 40 persen belanja anggarannya. 

"Pelaku UMKM harus diberikan jalan dan peluang berusaha. Ini supaya produk UMKM dapat bersaing dengan produk lainnya," katanya. 

Kaltim, dikatakan Hadi, masuk 10 besar dalam menerbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB) se Indonesia. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim telah menerbitkan 80 ribu NIB. (myn)