Kondisi Stadion Panglima Sentik Penajam Paser Utara (PPU) sangat memprihatinkan.
PENAJAM- Tidak hanya terdapat banyak titik pada plafon stadion yang jebol, air hujan yang menerobos melalui plafon yang rusak juga menjadi penyebab ratusan kursi pengunjung pada tribune stadion lantai dua jadi rusak.
“Kondisinya memang sangat memprihatinkan,” kata Zainal Arifin, anggota Komisi III DPRD PPU bersama Kaltim Post melihat dari dekat kondisi stadion kebanggaan warga PPU di Jalan Propinsi, Km 9, Nipahnipah, Penajam, PPU, Senin (10/1).
“Tapi, untuk biaya rehabilitasi saya tidak berharap dari APBD PPU. Saya memahami kondisi keuangan daerah yang tidak memungkinkan untuk dialokasikan perbaikan gedung ini. Harus lobi anggaran dana alokasi khusus (DAK) atau bantuan keuangan (bankeu),” tambahnya sembari menunjuk plafon gedung yang jebol berdiameter lebar.
Ia berujar, untuk sukses mendapatkan anggaran perbaikan stadion ini diperlukan kepiawaian pemkab dalam melobi anggaran pemerintah pusat. “Tentu saja melibatkan DPRD PPU,” katanya. Koran ini bersama wakil rakyat dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu kemarin menemukan sejumlah sudut bangunan 2006 ini yang mulai keropos dimakan usia.
Kesan tidak terawat sangat terasa saat media ini menelisik dari pintu ke pintu, terutama dari lantai dasar menuju tribune stadion lantai dua. Beberapa petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) PPU yang mengambil sebagian ruangan stadion untuk berkantor memberitahukan, apabila hujan, seluruh lantai bawah tergenang air.
Selain Satpol PP PPU, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) PPU juga berkantor di bagian lain gedung stadion. Koran ini juga menemukan halaman stadion yang rumputnya tak terawat dan terdapat kotoran sapi yang bertebaran di sana-sini. Begitu juga lampu hias tidak terawat, dan beberapa di antaranya tiang lampunya miring.
Ketua KONI PPU Salehuddin, seperti diwartakan, mengajukan usulan anggaran untuk rehabilitasi gedung tersebut ke Kementerian Pemuda dan Olahraga sebesar Rp 143,5 miliar. Dana sebesar itu diperuntukkan biaya pembangunan, pembenahan, perawatan serta perbaikan dengan rincian perbaikan dan rehabilitasi atap tribune stadion, plafon dalam ruangan, elektrikal dan mekanikal, tribune terbuka, dan jalan lingkungan stadion.
“Usulan segera disampaikan ke kementerian setelah proposal melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) diteken atas nama bupati,” kata Salehuddin saat dihubungi kembali oleh koran ini, Senin (10/1).
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD PPU Rusbani yang dihubungi media ini terkait stadion yang rusak itu, ia mengatakan mendukung upaya KONI. “Kalau ke APBD PPU 2022 pesimistis karena tidak mampu. Jangankan untuk yang besar, untuk yang kecil saja tidak cukup,” kata Rusbani. Ia mengungkapkan, APBD PPU 2022 ini fokus untuk bayar utang pihak ketiga, sedangkan untuk belanja pembangunan hanya berkisar Rp 73 miliar.
Saat diajak koran ini untuk meninjau stadion tersebut, ia mengatakan, bisa saja anggota Komisi III DPRD PPU Zainal Arifin dan Thohiron sebagai representasi Komisi III untuk datang melihat stadion, yang letaknya hanya berjarak cukup dekat dengan gedung DPRD PPU itu. “Nanti Pak Zainal Arifin ditemani Pak Thohiron bisa datang ke stadion,” kata Rusbani. (ari/far/k16)