BALIKPAPAN-Meski Undang-Undang Ibu Kota Negara (IKN) belum disahkan, bukan berarti pembangunan kawasan IKN terhenti.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, fokus pembangunan di IKN saat ini adalah soal konektifitas dan ketersediaan air.

“Kami sedang susun rencana pembangunan jalan logistik. Jadi ketika proyek besarnya sudah dimulai nantinya sudah ada jalan yang bisa digunakan,” kata Basuki, selepas mengunjungi titik nol IKN di Kecamatan Sepaku, bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kamis (6/1) sore.

Terkait ketersediaan air baku bagi IKN, Basuki menyebut saat ini proyek pembangunan bendungan Sepaku-Semoi juga tengah berjalan. Jika nanti selesai, bendungan ini bakal menyuplai air bersih bagi kawasan IKN dan Kota Balikpapan.

Diketahui, bendungan yang dibangun sejak tahun 2020 ini direncanakan tuntas pada 2023 mendatang. Bendungan ini mampu menampung 10 juta m3 air dengan kapasitas 2500 liter per detik.

“Dulunya bendungan ini memang didesain untuk menyuplai Balikpapan. Tapi ke depan akan dibagi untuk IKN, 500 liter per detik untuk Balikpapan sedangkan sisanya untuk keperluan IKN tahap pertama,” terang Menteri Basuki.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kendati UU IKN belum disahkan, pemerintah tetap mengalokasikan anggaran pembangunan IKN. Hanya saja, dalam APBN 2022, anggaran dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur Kalimantan Timur. “Nanti kalau sudah ada undang-undangnya baru disebut anggaran untuk IKN,” kata dia. (hul)