PEMANGKASANanggaran terjadi di seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Samarinda. Anggaran makan minum saat rapat dan perjalanan dinas hampir seluruhnya dihilangkan. Efisiensi tersebut pun dianggap maklum. Namun, ada pula yang ingin melakukan komunikasi agar anggaran tersebut tidak dihapus seluruhnya.

Kepala Dinas Pendidikan Samarinda Asli Nuryadin menyebut, pihaknya tidak masalah soal pemangkasan tersebut. Sebab, dinilai wajar di kondisi saat ini. "Kami belum tahu besaran anggaran, tapi saya rasa semua sama. Makan minum yang tidak terlalu penting dan perjalanan dinas dipangkas," bebernya.

Pria yang pernah menjabat kepala Bappeda Samarinda itu mengatakan, maklum terhadap pemangkasan tersebut. Sebab, efisiensi dirasa perlu, terlebih kekuatan finansial saat ini diklaim tidak seperti biasanya. "Ambil saja hikmahnya. Bagi kami yang terpenting guru-guru aman," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Olahraga (Dispora) Samarinda Erham Yusuf menyebut, pemangkasan paling terasa adalah anggaran pada pusat pembinaan dan latihan pelajar daerah (PPLPD). Dalam waktu dekat, pihaknya bakal audiensi ke wali kota Samarinda. "PPLPD itu prioritas kami, karena pembinaan atlet muda berprestasi. Setelah ketemu pak wali baru saya bisa bicara lebih lanjut," jelasnya.

Disinggung soal anggaran ideal, usulan pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) adalah Rp 750 juta. Pun tidak sebesar itu, menurutnya paling tidak bisa berjalan. "Paling tidak untuk menjaga kontinuitas pembinaan internal saja. Seperti latihan harus tetap ada," sambungnya.

Secara pembinaan PPLPD Samarinda sejauh ini sudah sangat baik. Perolehan prestasi di tingkat nasional selalu mampu dibawa pulang. "Artinya saya optimistis, makanya tadi saya minta kepada teman-teman mempersiapkan surat untuk saya bawa ke Pak Wali menghadap langsung. Saya ingin ini (presentasi) bisa bertahan," pungkasnya. (asp/dra/k8)