Keputusan Pemprov Kaltim memindahkan kegiatan belajar mengajar dari kampus A SMA 10 di Jalan HAM Rifaddin ke Education Center di Jalan PM Noor, masih ditentang.
SAMARINDA–Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Anwar Sanusi mengatakan, meski pindah, dia memastikan fasilitas murid akan terjamin.
"Soal keluhan jarak, disediakan dua bus untuk mengangkut mereka dari Samarinda Seberang, ke Education Center. Di Education Center juga sudah lengkap fasilitas asrama, kursi, dan sebagainya," jelasnya, kemarin (4/12). Dia juga mengatakan, dari jumlah yang demo, menandakan lebih banyak murid yang setuju dibandingkan yang tidak setuju. Namun, perwakilan siswa SMA 10 yang melakukan audiensi dengan perwakilan Pemprov Kaltim kemarin mengatakan, untuk melakukan demonstrasi mereka tidak mudah. Sebab, ada ancaman pengurangan nilai dari pihak internal.
"Dari pertemuan itu juga kurang memuaskan. Kami ingin bertemu gubernur, dapat penjelasan langsung. Kenapa kami harus pindah dari sekolah yang dari putusan pengadilan, tanahnya itu milik pemprov," jelasnya. Di sisi lain, mereka pun menyaksikan fasilitas yang disediakan. Jika bakal dijemput dengan bus, mereka juga harus memikirkan parkir atau kendaraan untuk mencapai titik kumpul. "Konflik yang berlarut-larut itu sudah sangat mengganggu belajar kami. Padahal, kami ingin belajar tenang di kampus A," sambung dia.
Ketua Koordinator Paguyuban SMA 10 Samarinda Muhammad Ali mengatakan, mereka yang ada di kampus A tetap berjuang untuk tetap bersekolah di sana. Pihaknya tidak akan mau bergeser. "Kalau tidak ada guru yang mengajari anak kami, kami siap mengajari anak kami tetap di lokasi itu. Jelas alasannya sekarang sistem zonasi. Kenapa sekarang kami pindah ke sekolah yang baru di mana jaraknya sangat jauh sekali," tegasnya.
Sementara itu, pelaksana tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekprov Kaltim Deni Sutrisno mengatakan, siap menyampaikan aspirasi siswa dan orangtua siswa ke Gubernur Kaltim Isran Noor. "Tadi tuntutannya menolak pindah. Itu ketemu kadisdik. Tapi kadisdik sedang ada pertemuan di DPRD. Itu juga sesuai tuntutan mereka. Namun, perwakilan Disdik ada hadir di sini. Mereka juga ingin bertemu gubernur, tapi karena beliau sedang berada di luar kota bersama pejabat lain, saya sebagai pimpinan tertinggi di sini yang memfasilitasi mewakili beliau," tegas Deni.
Dari pertemuan sekitar empat jam, hasilnya mereka tetap menolak untuk pindah. Karena itu kewenangan gubernur, Deni menyebut dia selaku staff akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada gubernur. Apapun keputusannya nanti, itu lah yang akan disampaikan. (nyc/dra)