Takut, sesak napas, dan terasa sakit saat berhubungan seksual? Bahkan mengalami kesulitan atau tidak bisa melakukan penetrasi? Itu bisa jadi tanda-tanda vaginismus. Jangan khawatir, keluhan tersebut bisa diobati. Simak penjelasan dr Eighty Mardiyan Kurniawati SpOG (K) berikut ini.
—
MENURUT dr Eighty, vaginismus adalah kondisi ketika otot-otot di sekitar vagina berkontraksi secara involunter atau tidak sadar saat mencoba penetrasi vagina. Tanda-tandanya beragam. Misalnya, tidak bisa berhubungan seksual karena takut, bahkan sakit, hingga tidak pernah terjadi penetrasi.
Terdapat dua jenis vaginismus. Pertama adalah vaginismus primer. Yakni, kondisi ketika wanita merasa sakit sejak kali pertama berhubungan seksual atau ada sesuatu yang memasuki vagina. Kedua adalah vaginismus sekunder. Kondisi itu terjadi saat wanita pernah berhubungan seks tanpa kendala sebelumnya. Namun, berhubungan seks lantas menjadi sulit atau tidak bisa sama sekali.
”Sebagian besar kondisi bisa disembuhkan. Makanya, lekas berkonsultasi jika ada gejala-gejala tersebut,” tutur dr Eighty saat ditemui dalam talk show di Atrium East Grand City Rabu (17/11).
enanganan vaginismus bergantung pada penyebabnya. Jika dipicu faktor anatomis, vaginismus dapat diobati sesuai dengan kondisi fisiknya. Lain halnya jika vaginismus terjadi karena faktor psikologis. Pasien harus diterapi bertahap sesuai dengan tingkat keparahan. Mulai senam kegel agar otot-otot sekitar vagina rileks atau dilatasi mandiri dengan menggunakan dilator.
”Alat tersebut menyerupai penis dan melatih otot vagina agar berkontraksi,” ungkap dr Eighty. Bila tidak mampu melakukan dilatasi sendiri, pasien bisa dibantu dokter obgyn.
Jika dua upaya itu sudah dicoba dan bisa mengatasi keluhan vaginismus, permasalahan selesai. Namun, sebagian pasien tidak mampu melakukan keduanya. Karena itulah, dokter obgyn biasanya akan memberi injeksi botoks. Pasien diberi suntikan di sekitar otot-otot vagina. Efek pemberian injeksi itu bisa bertahan selama 4–6 bulan.
GEJALA-GEJALA
– Saat berhubungan seksual disertai rasa sakit. Kerap diikuti sesak dan nyeri serta perasaan terbakar atau menyengat
– Sulit penetrasi, bahkan tidak bisa
– Mengalami nyeri seksual
– Muncul perasaan takut dan kecemasan
Penyebab
– Infeksi
– Kondisi kesehatan yang buruk
– Persalinan
– Menopause
– Kurang pemanasan
– Lubrikasi vagina yang kurang.